Cara Pembuatan Batik Cirebon

Para perajin membatik di bengkel kerja di kawasan Trusmi, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013). Batik merupakan oleh-oleh yang biasa dibeli oleh para pemudik yang melewati jalur Cirebon.Proses pembuatan batik Cirebon bisa memakan waktu satu setengah bulan. Terdapat sedikitnya lima tahap untuk menyelesaikan sebuah kain batik. Tahap yang memakan waktu paling lama menurut perajin dan pengusaha batik Cirebon, Gonisa ialah tahap esen-esen dan tembok. "Satu motif bisa satu setengah bulan, makanya harus sabar dan tekun," ujar Gonisa saat diwawancara pada acara Grand Opening Hotel Batiqa Cirebon, Rabu (9/9/2015).
Sambil memantau dua karyawannya yang sedang membatik, Gonisa menjelaskan tahap-tahap membatik khas Desa Trusmi, Cirebon. Sedikitnya ada lima tahap membuat batik, belum termasuk proses penjemuran hingga kering. Proses pertama diawali dengan 'lengreng'. Lengreng adalah tahap menggambar sketsa. Sketsa digambar pada kain putih menggunakan pensil atau alat tulis halus lain. Fungsinya hanya untuk membuat garis pandu dan menampilkan sekilas motif kain.
Setelah lengreng, dilanjutkan dengan proses 'esen-esen'. "Ini adalah salah satu proses yang memakan waktu lama dan butuh ketekunan," kata Gonisa. Garis-garis sketsa yang sudah digambar tadi dipertebal dan diberi detail tambahan dengan canting, alat untuk menggambar batik. Tinta canting disebut 'malam'. Untuk meracik 'malam' dibutuhkan gandar (getah pinus), baron dan busir (sejenis bahan untuk aspal), dan dadu (campuran baron dan busir). Semua bahan ini dicampur dengan minyak lentik atau minyak goreng. "Semakin rumit sketsanya, semakin lama proses esen-esen," sambung Gonisa.
Setelah itu dilakukan proses 'penembokan'. Proses ini masih menggunakan canting dan malam. Gambar-gambar yang sudah dipertebal, kemudian di-block. Ruang-ruang putih diwarnai dengan tinta malam hingga padat. Ini dilakukan agar permukaan tersebut tidak menyerap air saat proses pewarnaan nanti. Semakin banyak warna yang ingin digunakan, semakin lama proses penembokan.
Setelah selesai ditembok, masuklah proses pewarnaan. Masyarakat Cirebon menyebutnya proses pengobatan. Kain yang sudah di-block tadi diletakkan di alat seperti timbangan atau ayunan bayi. Salah satu sisinya kemudian diisi cairan pewarna dan digoyang-goyang agar menyerap rata ke kain. Permukaan-permukaan kain yang sudah di-block tidak menyerap warna dan akan tetap putih.
Motif Mega Mendung merupakan salah satu motif khas batik Cirebon.
Tahap terakhir ialah 'lorot', atau proses pelunturan. Tinta 'malam' yang sudah dilekatkan ke kain tadi dihilangkan menggunakan air panas. Kain yang di-block tadi akan tetap putih. Setelah dilorot, proses berikutnya bergantung pada penrajin. "Kalau mau pakai warna lebih dari satu, maka proses penembokan, pengobatan, dan pelorotan diulang lagi sesuai jumlah warna," terang Gonisa.Hanya perbedaannya, pada pengulangan kedua ini, bagian kain yang sudah berwarnalah yang ditembok. Sementara permukaan kain yang putih dibiarkan, agar saat proses pewarnaan kelak permukaan putih ini menyerap warna. Setelah semua kain sudah berwarna, barulah kain dikeringkan. Proses pembuatan satu kain bisa mencapai satu setengah bulan. Sementara untuk belajar membatik sendiri bisa memakan waktu tiga bulan.
Tidak ada istilah salah dalam membatik. Seniman tidak bisa menghapus corak yang ia buat. "Kalau ada salah atau keluar garis ya kita cari bentuk baru," kata Gonisa.
Yang membedakan pembuatan batik Cirebon dengan batik lain ialah proses pewarnaannya. Pembatik Cirebon menggunakan teknik menggoyang untuk mewarnai, sementara di daerah lain ada yang mewarnai dengan cara direndam

Proses pembuatan

Proses pembuatan batik Cirebon memiliki sembilan tahap pembuatan sebagaimana di bawah ini.
  1. Potong : Pemotongan bahan baku sesuai dengan kebutuhan.
  2. Angetel : menghilangkan kanji dari bahan baku (biasanya kain mori atau katun) dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan : minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya. Lalu larutan tersebut diratakan ke seluruh bahan baku, setelah rata dijemur sampai kering lalu beri larutan kembali dan dijemur lagi. Proses ini diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
  3. Anglengreng : Menggambar langsung pada kain.
  4. Isen-isen : memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.
  5. Nembok : menutup ngeblok bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
  6. Ngobat : Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna.
  7. Anglorod : Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih.
  8. Angumbah : setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih.
  9. Pe : Pengeringan kain batik yang telah dicuci dengan cara dijemur.

Teknik pembuatan

Teknik pembuatan batik Cirebon diantaranya adalah dengan membuat garis tipis-tipis atau garis kontur pola ) pada kain yang akan dibatik. Garis wit ini sangat tipis tetapi memiliki warna yang lebih tua dibandingkan warna kain yang akan dibatik. Pengerjaan pembuatan garis wit pada kain dalam bahasa cirebom disebut Anglengreng ("menggambar pola"). Pada proses pengerjaannya, penggambar pola atau tukang lengreng hanya menggambar satu goresan garis wit. Dengan demikian, pada tahapan selanjutnya (nembok atau menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai), pembuat tembok harus membuat sendiri garis wit tersebut. Hal ini yang menyebabkan seorang pembuat tembok harus memiliki keahlian khusus agar terbentuk pola batik sesuai dengan yang diinginkan.

Perbedaan dengan batik Jawa

Gaya teknik pembuatan batik Cirebon ini berbeda dengan teknik pembuatan batik Jawa. Pada proses penggambaran pola pada pembuatan batik Jawa, pembuat pola harus menggambar garis pola sebanyak dua buah (kembar) sehingga telah memberikan batasan tembok pada pola untuk tahapan selanjutnya. Selanjutnya, pembuat tembok tidak perlu membuat garis pola sendiri dan langsung terfokus pada proses untuk menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai, dimana batasannya sudah dibuat oleh pembuat pola pada tahapan sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Batik Mega Mendung - Cinta Batik Cirebon,

ciri khas batik cirebn